Tuesday, February 7, 2012

SISTEM INDRA PADA TUBUH MANUSIA

   
Assalamualaikum wr.wb 
Bissmillahirrohmaanirrohim

Tubuh manusia merupakan suatu kesatuan yang kompleks, yang tersusun dari berbagai macam organ yang memiliki fungsi yang berbeda – beda. Organ merupakan suatu kumpulan jaringan – jaringan yang memiliki fungsi / tugas tertentu dalam system tubuh manusia. Sistem organ manusia bermacam – macam tergantung dari fungsi yang dimilikinya. Contoh sistem organ manusia, seperti ; sistem rangka, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan salah satunya adalah sistem indra. Sistem indra manusia terbagi menjadi ; indra penglihatan, indra pengecap, indra kulit ,indra penciuman  dan pendengaran.

o       Indera Penglihatan /  Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
o       Indera Pengecap  /Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.
o       Indera Pendengaran / telinga
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
o       Indera Peraba  /  Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.


1. ANATOMI FISIOLOGI  SISTEM PENGLIHATAN  / MATA

 




a.   Definisi  Mata


Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksicahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual



Fungsi mata adalah sebagai indera penglihatan yaitu untuk mengatur cahaya yang masuk kedalam mata lalu dibiaskan sehingga dapat melihat

c.       Organ mata


Organ mata manusia dibagi 2 yaitu organ dalam dan organ luar.

Organ luar terdiri dari :

a)      Bulu mata, atau lebih tepatnya rambut mata, adalah bagian dari kelopak mata yang berupa helaianrambut-rambut. Rambut-rambut ini berfungsi untuk melindungi supayadebu,keringat atau air yang menetes dari dahi tidak masuk kemata. Rambut mata merupakan rambut yang sangat lembut.

b)      Alis mata pada sebagian besar mamalia berupa bagian yang sedikit menonjol sedikit diatas kedua belah kelopak mata dan mempunyai sedikit rambut halus. Alis mata  berfungsi sebagai pelindung mata yang peka dari tetesan keringat yang jatuh dari  bagian dahi, air http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan, atau sinar matahari yang berlebihan.

c)      Kelopak mata adalah lipatan kulit yang lunak yang menutupi dan melindungi mata



Organ dalam terdiri dari :

a)      Kornea Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.

b)      Pupil dan Iris

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhioleh iris di sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris  inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.

c)      Lensa mata

Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuningretina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akanmenipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.

d)      Retina

Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retinayang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

e)      Saraf optik Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju keotak .

d.      Otot mata


Ada enam otot mata yang  berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal).

Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior )

e.       Mekanisme melihat


Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaituwaktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasanterbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar


Ø      Mata myopi (rabun jauh): tidak jelas melihat benda yang letaknya jauh dan dapat ditolng dengan kaca mata berlensa negative

Ø      Hipermetropi(rabun dekat): tidak jelas melihat benda yang letaknya dekat dan dapat ditolong dengan kaca mata berlensa positif.

Ø      Presbiopi (mata tua) : akomodasi lensa berkurang ditolong kaca mata rangkap

Ø      Trachoma : penyakit mata karena virus trachoma A, B dan C

Ø      Conjungtivis: radang mata

Ø      Buta warna : karena kurang sel reseptor yang konus(kerucut)

Ø      Katarak : lensa mengeras

Ø      Xeroptalmia : rabun senja karen difisiensi vitamin A






2.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM  PENCIUMAN / HIDUNG


a.       Definisi


Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.

Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.

b.     Rongga hidung


 Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.

c.       Fungsi hidung


Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara

Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).


Gambar Struktur dan Anatomi Hidung Manusi

d.      Proses Penciuman


Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.

http://4.bp.blogspot.com/_8nhQT1LbhwY/S6duJhXQDPI/AAAAAAAAAIA/SfEzMwUYlMA/s400/hidung2.jpg

e.       Hubungan Indera Pembau dan Indera Pengecap


Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.

f.        Kelainan  pada penciuman / hidung


Ø   Anosmia :hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui.

Ø   Hipersomnia : adalah penciuman yang berlebihan, lebih jarang terjadi.

Ø   Disosmia :berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa mencium bau yang tidak enak.








3.ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM  PENDENGARAN / TELINGA





Indera Pendengar

a.       Definisi


Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

b.      Fungsi telinga


Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah

c.       Susunan Telinga


Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

1)      Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

2)      Telinga tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.

Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.

Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.

3)      Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.



Ø      Tiga saluran setengah lingkaran

Ø      Ampula

Ø      Utrikulus

Ø      Sakulus

Ø      Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.

d.      Cara Kerja Indra Pendengaran


Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

e.       Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan


Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

f.        Kelainan pada pendengaran / Telinga


a)      Infeksi pada telinga Meatus auditorius externa adalah daerah yang dapat terserang furunkulosis, sebuah bisul atau bisul-bisul multiple dalam liangnya, yang membawa rasa sakit yang hebatsekali.

b)      Otitis mediaInfeksi telinga tengah dapat terjadi setelah seseorang diserang influenza, campak dansinusitis.

c)      Mastoiditis akutDapat terjadi setelah otitis media, prosesus mastoideus menjadi lembek, bengkak, yangdisertai rasa sakit, sementara suhu badan meninggi dan denyut nadi bertambah cepat

d)      LabirintitisDisebabkan oleh menjalarnya infeksi dari telinga tengah, dan sering kali symptom-simptom berupa pening, muntah-muntah dan tuli, lama kelamaan menghilang.

e)       Penyakit meniere Gejala berupa timbulnya serangan pusing mendadak disertai tuli dan tinnitus.

f)        Keseimbangan Kadang-kadang terganggu sementara setelah adanya operasi tertentu pada telinga,sperti stapedektomi; dan akibat mabuk perjalanan.

g)       Pengaruh kegaduhanBeberapa ketegangan mental yang disebabkan oleh kegaduhan, akan mengakibatkan bertambah cepatnya denyut nadi serta hipertensi.

h)      Ketulian

 





















 
















4.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGECAPAN / LIDAH





 


a.       Definisi


Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap(taste buds).

Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.

b.      Reseptor pengecapan


Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.

Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.

1.Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen

2.Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na

3.Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic (gula,glikol,alcohol,aldehide,keton,amida,ester,asam amino, protein,asam sulfonat,asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah dan berilium.

4.               Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun.

5.               Rasa Umami (bhs.Jepang), artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant ditemukan pada L-glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan keju).

c.          Papila lidah
Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:

1)      Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,

2)      Papila fungiformis, pada bagian anterior.

3)      Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan

4)                  Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap.
http://1.bp.blogspot.com/_0OOQOqD3ODk/SeXCZ6RuUSI/AAAAAAAAAMs/5TcuPQOsUco/s320/papila+lidah.jpg
Gambar 1. Kuncup Pengecap
(sumber:
www.bebas.vlsm.org )

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).

Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.
Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di bawah ini :




http://4.bp.blogspot.com/_0OOQOqD3ODk/SeXD8XTz5hI/AAAAAAAAAM0/qdmQQefnEc4/s320/bagan+pengecap.jpg

Gambar 2. Skema Pembentukan Impuls Saraf Pada Papilla Pengecap

5.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERABA / KULIT



a.       Definisi  kulit


Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurunya, yaitu 15 persen dari berat tubuh dan luasnya 1,50 – 1,75 m². Rata-rata tebal kulit 1 – 2 mm. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan yang paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis.

b.      Bagian – bagian kulit




Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium, dan jaringan subkutan atau subkutis.

1.      Epidermis terbagi atas empat lapisan.

a)      Lapisan basal atau stratum germinativium. 

b)      Lapisan malpighi atau stratum spinosum.

c)      Lapisan granular atau stratum granulosum.

d)      Lapisan tanduk atau stratum korneum.Epidermis mengandung juga : Kelenjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus,rambut dan kuku. Kelenjar keringat ada dua jenis, ekrin dan apokrin. Fungsinyamengatur suhu, menyebabkan panas dilepaskan dengan cara penguapan. Kelanjar ekrin terdapat disemua daerah kulit, tetapi tidak terdapat diselaput lendir. Seluruhnya berjumlah antara 2 sampai 5 juta yang terbanyak ditelapak tangan. Sektretnya cairan jernih kira-kira 99 persen mengandung klorida,asam laktat,nitrogen dan zat lain.Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut,terdapat di ketiak, daerah anogenital, puting susu dan areola. Kelenjar sebaseusterdapat diseluruh tubuh, kecuali di tapak tangan, tapak kaki dan pungung kaki.Terdapat banyak di kulit kepala, muka, kening, dan dagu. Sekretnya berupa sebumdan mengandung asam lemak, kolestrol dan zat lain.

   2.     Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan diatas jaringansubkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang dilapisan atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian bawah terjalin lebih lebih longgar (pars reticularis).Lapisan pars retucularis mengandung pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus 

   3.     Jaringan Subkutan (Subkutis atau Hipodermis)Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dibawah dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak tegas. Sel-sel yang tyerbanyak adalah liposit yangmenghasilkan banyak lemak. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darahdan limfe, kandungan rambut dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringan. Fungsi dari jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadaptrauma dan tempat penumpukan energi.

c.       Fungsi Kulit


Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan tubuh denganlingkungan. Fungsi kulit adalah sebagai berikut :

1.      Fungsi proteksi. Melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik maupunmekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zatkimia iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau dingin,gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.

2.      Fungsi Absorpsi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal, tipisnya kulit,hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zat yang menempel dikulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.

3.      Fungsi Ekskresi. Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak  berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh. Produk kelenjar lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 – 6,5.

4.      Fungsi Pengindra (Sensori). Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermisdan subkutis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah erotik.

5.      Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh. Kulit melakukan peran ini dengan mengeluarkankeringat dan otot dinding pembuluh darah kulit.

6.      Fungsi pembentukan Pigmen. Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak dilapisan basal epidermis. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin yangterbentuk menetukan warna kulit.

7.      Fungsi Keratinasi. Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsungselama 14 – 21 hari. Proses ini dilakukan agar kulit dapat melaksanakan tugasnyadengan baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehinggakulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar dan kering

8.      Fungsi Produksi Vitamin D. Kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

9.      Fungsi Ekspresi Emosi. Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yangterdapat dalam jiwa manusia.

d.      Saraf pada Jaringan Kulit


Jika kulit diberi rangsangan listrik maka elemen-elemen kontraktil akan memendek ataukulit akan berinteraksi. Rangsangan ini berasal dari pusat kesadaran (otak) dandisalurkan melalui serabut saraf pengerak menuju serabut-serabut kulit. Seperti diketahuikulit berkontraksi menurut rangsangan yang datang, bila tidak ada rangsangan unit pengerak dalam keadaan istirahat (relax) dan otot dalam keadaan lemas (flaccid).Pengiriman rangsangan dari saraf ke serabut kulit dilakukan melalui sambungan yangdinamakan junction neuromuscular. Pada akhir ujung saraf ini masih terletak diluar selaput tipis pembungkus serabut kulit. Dibagian akhir ini ditemukan butiran-butiranhalus yang disebut kuhme atau gelembung-gelembung asetilkolin. Asetilkolinmerupakan hormon yang dikeluarkan oleh bagian saraf akhir dengan tujuan untuk merangsang serabut kulit. Karena rangsangan ini membuat permeabilitas sel-sel kulit berubah sehingga ia dapat meneruskan rangsangan tadi keseluruh bagain kulit.Akibatnya kulit berkontraksi.

e.       Penyakit Kulit


1.   Eksema Infantil Masa Kanak-Kanak Eksema merupakan istilah yang menguraikan setiap dematosis inflamatoar yang khas dengan adanya eritema, papula, vesikula, cairan, krusta dan skuama pada berbagaifase resolusi. Keadaan ini melibatkan epidermis dan lapisan vaskuler kulit.Inflamasi disebabkan oleh beberapa iritan dalam tubuh yang menimbulkan erupsi. Ini berasal dari kapiler. Kasus yang ringan hanya terdapat eritema dan skuama tetepiseringkali terdapat vesikula dan keadaan basah (weeping wells).Tampaknya terdapat faktor herediter yang kuat dan kondisi ini kambuh sepanjanghidup. Keadaan ini juga diduga merupakan penyakit alergi. (Suatu alergi didefinisikansebagai perubahan reaksi jaringan pada individu tertentu pada paparan terhadap bahan yang dalam jumlah yang sama, tidak menimbulkan apa-apa pada yang lain)



2.               Akne merupakan penyakit dari folikel sebasea yaitu folikel yang mempunyai glandulasebasea yang banyak dan tidak mempunyai bulu. Arpertura dari glandula sebaseaterblokir oleh sumbat tanduk (blackheads) dan terdapat retensi dari sebum yangdiubah oleh organisme yang menimbulkan inflamasi pada jaringan sekitarnya.Keadaan ini menimbulkan pembentukan pustul dan abses yang menyebabkan parut.Kondisi ini mempengaruhi remaja muda sehingga menyebabkan perasaan malu dantidak senang.



3.               Kelainan KongenitalBayi lahir dengan kelainan struktural. Beberapa dapat nyata sejak lahir yang laintimbul segera setelah lahir. Baik lapisan epidermal dan dermal dapat terkena.Kelainannya lapisan epidermal termasuk papilomata, lesi makuler berpigmen dan inidapat berkaitan dengan moles atau naevi berambut yang berpigmen secara luas. Padadermis dapat ditemukan fibromata, neuromata dan lipomata. Walaupun demikian,nevi vaskuler lebih sering ditemukan dan ini termasuk:



a)      Spider naevus. Ini merupakan dilatasi dari arteriole kecil dan percabangankapilernya. Seringkali hilang secara spontan dengan diatermi atau fenol ; fenoldiberikan dengan alat yang runcing. 

b)      Noda Port-wine. Ini merupakan makula berwarna merah tua atau ungu. Merupakandilatasi difus dari semua kapiler normal pada jaringan yang terkena. Dapat jugamelibatkan organ dibawahnya, seperti mata dan otak. Tidak ada pengobatan untuk hal ini, tapi dapat digunakan penutupan secara kosmetik.

c)      Hemangioma strawberi. Lesi ini sering ditemukan saat lahir. Tampak sebagai nodul seperti karet, merah dengan permukaan yang kasar. Melibatkan unsur kapiler maupun vena. Hemangioma strawberi biasanya hilang sendiri, meninggalkan kulit yang kendor dan jarang sekali diperlukan terapi.





f.        Pelengkap kulit




Ø   Rambut
Sel epidermis yang berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis.

Ø   Kuku
sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah, tertanam dalam palung kulit menurut garis lekukan pada kulit.

Ø   Kelenjar kulit
merupakan lobulus-lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus yang merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat).





1 comment: