Assalamualaikum wr.wb
Bissmillahirrohmaanirrohim
Tubuh manusia merupakan suatu kesatuan yang kompleks,
yang tersusun dari berbagai macam organ yang memiliki fungsi
yang berbeda – beda. Organ merupakan suatu kumpulan jaringan – jaringan yang
memiliki fungsi / tugas tertentu dalam system tubuh manusia. Sistem organ
manusia bermacam – macam tergantung dari fungsi yang dimilikinya. Contoh sistem organ manusia, seperti ; sistem
rangka, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan salah satunya
adalah sistem indra. Sistem indra manusia terbagi menjadi ; indra penglihatan,
indra pengecap, indra kulit ,indra penciuman
dan pendengaran.
o
Indera Penglihatan / Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
o
Indera Pengecap
/Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.
o
Indera Pendengaran / telinga
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
o
Indera Peraba
/ Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
1. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGLIHATAN / MATA
a. Definisi Mata
Mata
adalah organ penglihatan yang
mendeteksicahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks
dipergunakan untuk memberikan pengertian visual
Fungsi mata adalah sebagai indera penglihatan yaitu untuk
mengatur cahaya yang masuk kedalam mata lalu dibiaskan
sehingga dapat melihat
c. Organ mata
Organ mata manusia dibagi 2 yaitu organ
dalam dan organ luar.
Organ luar terdiri dari :
a)
Bulu mata, atau lebih tepatnya rambut mata,
adalah bagian dari kelopak mata yang berupa
helaianrambut-rambut. Rambut-rambut ini berfungsi
untuk melindungi supayadebu,keringat atau air yang
menetes dari dahi tidak masuk kemata. Rambut mata merupakan rambut yang sangat
lembut.
b)
Alis mata pada sebagian besar mamalia berupa bagian yang sedikit menonjol
sedikit diatas kedua belah kelopak mata dan mempunyai sedikit rambut halus.
Alis mata berfungsi sebagai pelindung mata yang
peka dari tetesan keringat yang jatuh dari bagian dahi, air http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan, atau
sinar matahari yang berlebihan.
c)
Kelopak mata adalah lipatan kulit yang lunak
yang menutupi dan melindungi mata
Organ
dalam terdiri dari :
Dari
kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang
masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi
ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil
dipengaruhioleh iris di sekelilingnya. Iris
berfungsi sebagai diafragma.
Iris inilah terlihat sebagai bagian
yang berwarna pada mata.
c)
Lensa mata
Lensa
mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya
jatuh tepat pada bintik kuningretina.
Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akanmenipis.
Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata
akan menebal.
d)
Retina
Retina
adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian
retinayang disebut bintik kuning.
Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
e)
Saraf optik Saraf
yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju keotak .
d. Otot mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya
disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan
rektus internal).
Otot
rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke
bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah
(inferior )
e. Mekanisme melihat
Sinar
yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali
yaituwaktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous
humor. Pembiasanterbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang
benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka
terhadap sinar
Ø Mata
myopi (rabun jauh): tidak jelas melihat benda yang letaknya jauh dan dapat
ditolng dengan kaca mata berlensa negative
Ø Hipermetropi(rabun
dekat): tidak jelas melihat benda yang letaknya dekat dan dapat ditolong dengan
kaca mata berlensa positif.
Ø Presbiopi
(mata tua) : akomodasi lensa berkurang ditolong kaca mata rangkap
Ø Trachoma
: penyakit mata karena virus trachoma A, B dan C
Ø Conjungtivis:
radang mata
Ø Buta
warna : karena kurang sel reseptor yang konus(kerucut)
Ø Katarak
: lensa mengeras
Ø Xeroptalmia
: rabun senja karen difisiensi vitamin A
2.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCIUMAN / HIDUNG
a. Definisi
Indra pembau berupa kemoreseptor yang
terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta
sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai
serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan
epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan
kimia bau-bauan di udara.
b. Rongga hidung
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan
oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf
olfaktori (saraf pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian
rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang
kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
c. Fungsi hidung
Hidung merupakan salah satu dari panca
indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor
yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.Epitelium pembau
mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak
sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan
epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan
kimia bau-bauan di udara
Bulu hidung di dalam kaviti hidung
menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang
memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal
udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping
melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau
kerana reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga
membantu menghasilkan dengungan (fonasi).
Gambar Struktur dan Anatomi Hidung Manusi
d. Proses Penciuman
Di dalam rongga hidung terdapat selaput
lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat
ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang
selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk
menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia
tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau.
Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan
protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke
akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut
saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang
ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus
olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak
untuk diinterpretasikan.
e. Hubungan Indera Pembau dan Indera Pengecap
Apabila ada gangguan pada indera pembau,
maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit
pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau
dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling
bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak
dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita
merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ
pembau.
f. Kelainan pada penciuman / hidung
Ø Anosmia
:hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang
paling sering ditemui.
Ø Hipersomnia
: adalah penciuman yang berlebihan, lebih jarang terjadi.
Ø Disosmia
:berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa mencium bau yang tidak
enak.
3.ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENDENGARAN / TELINGA
Indera Pendengar
a. Definisi
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk
mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga
manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
b. Fungsi telinga
Telinga luar berfungsi menangkap getaran
bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga
dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan
mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah
c. Susunan Telinga
Telinga
tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
1)
Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani
(gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi
bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran
suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun
telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju
gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi
dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan
kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak
kering.
2)
Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga
tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang
menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan
dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan
bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya
dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang
tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval.
Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang
telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh
ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga
adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara
tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan
bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan
getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga
telinga tengah ke jendela oval.
3) Telinga
dalam
Bagian ini mempunyai
susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama
dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.
Ø
Tiga saluran setengah lingkaran
Ø
Ampula
Ø
Utrikulus
Ø
Sakulus
Ø
Koklea atau rumah siput
Sakulus
berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah
lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan
keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung
organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar,
yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah
dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal)
yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum
dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran
tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah
terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel
dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar
tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran
tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan
berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar.
Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.
d. Cara Kerja Indra Pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang
telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval.
Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada
di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran
Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa
di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan
menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan
melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan
menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke
bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah
rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan
sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim
ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
e. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran
setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ
keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula
yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang
menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori
yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap
gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok
sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu
butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada
rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
f. Kelainan pada pendengaran / Telinga
a) Infeksi
pada telinga Meatus auditorius externa adalah daerah yang dapat terserang
furunkulosis, sebuah bisul atau bisul-bisul multiple dalam liangnya, yang
membawa rasa sakit yang hebatsekali.
b) Otitis
mediaInfeksi telinga tengah dapat terjadi setelah seseorang diserang influenza,
campak dansinusitis.
c) Mastoiditis
akutDapat terjadi setelah otitis media, prosesus mastoideus menjadi lembek,
bengkak, yangdisertai rasa sakit, sementara suhu badan meninggi dan denyut nadi
bertambah cepat
d) LabirintitisDisebabkan oleh menjalarnya infeksi dari telinga
tengah, dan sering kali symptom-simptom berupa pening, muntah-muntah dan
tuli, lama kelamaan menghilang.
e) Penyakit meniere Gejala berupa timbulnya
serangan pusing mendadak disertai tuli dan tinnitus.
f)
Keseimbangan Kadang-kadang
terganggu sementara setelah adanya operasi tertentu pada
telinga,sperti stapedektomi; dan akibat mabuk perjalanan.
g) Pengaruh kegaduhanBeberapa ketegangan mental yang disebabkan oleh kegaduhan, akan
mengakibatkan bertambah cepatnya denyut nadi serta hipertensi.
h) Ketulian
4.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGECAPAN / LIDAH
a. Definisi
Lidah
adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini
peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap(taste buds).
Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.
Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.
b. Reseptor pengecapan
Sensasi
pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada
sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2
reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor adenosine,1
reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1
reseptor ion hydrogen.
Kemampuan
reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis,
pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.
1.Rasa
asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen
2.Rasa
Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na
3.Rasa manis, dibentuk oleh
beberapa zat kimia organic (gula,glikol,alcohol,aldehide,keton,amida,ester,asam
amino, protein,asam sulfonat,asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah
dan berilium.
4.
Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat
kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya
dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut
mengandung toxin atau beracun.
5.
Rasa Umami (bhs.Jepang), artinya lezat, untuk
menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant
ditemukan pada L-glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan keju).
c.
Papila lidah
Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:
Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:
1)
Papila foliate, pada pangkal lidah bagian
lateral,
2)
Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3)
Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal
lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan
4)
Papila Filiformis, terdapat pada bagian
posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap.
Gambar 1. Kuncup Pengecap
(sumber: www.bebas.vlsm.org )
Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).
Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.
Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di bawah ini :
Gambar 2. Skema Pembentukan Impuls Saraf Pada Papilla Pengecap
Gambar 1. Kuncup Pengecap
(sumber: www.bebas.vlsm.org )
Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).
Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.
Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di bawah ini :
Gambar 2. Skema Pembentukan Impuls Saraf Pada Papilla Pengecap
5.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERABA / KULIT
a. Definisi kulit
Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang
terberat dan terluas ukurunya, yaitu 15 persen dari berat tubuh dan
luasnya 1,50 – 1,75 m². Rata-rata tebal kulit 1 – 2 mm. Paling tebal (6 mm)
terdapat di telapak tangan dan kaki dan yang paling tipis (0,5 mm) terdapat
di penis.
b. Bagian – bagian kulit
Kulit
terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium, dan
jaringan subkutan atau subkutis.
1.
Epidermis terbagi atas empat lapisan.
a)
Lapisan basal atau stratum germinativium.
b)
Lapisan malpighi atau stratum spinosum.
c)
Lapisan granular atau stratum granulosum.
d)
Lapisan tanduk atau stratum korneum.Epidermis
mengandung juga : Kelenjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus,rambut dan kuku. Kelenjar keringat ada dua jenis,
ekrin dan apokrin. Fungsinyamengatur suhu, menyebabkan panas dilepaskan
dengan cara penguapan. Kelanjar ekrin terdapat disemua daerah kulit,
tetapi tidak terdapat diselaput lendir. Seluruhnya berjumlah antara 2
sampai 5 juta yang terbanyak ditelapak tangan. Sektretnya cairan jernih kira-kira 99 persen mengandung
klorida,asam laktat,nitrogen dan zat lain.Kelenjar apokrin adalah
kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut,terdapat di ketiak, daerah anogenital, puting susu dan areola. Kelenjar
sebaseusterdapat diseluruh tubuh, kecuali di tapak tangan, tapak kaki dan
pungung kaki.Terdapat banyak di kulit kepala, muka, kening, dan dagu.
Sekretnya berupa sebumdan mengandung asam lemak, kolestrol dan zat lain.
2. Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan
diatas jaringansubkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang
dilapisan atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian bawah
terjalin lebih lebih longgar (pars reticularis).Lapisan pars retucularis mengandung pembuluh darah, saraf, rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus
3. Jaringan Subkutan (Subkutis atau
Hipodermis)Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dibawah dermis.
Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak tegas. Sel-sel yang
tyerbanyak adalah liposit yangmenghasilkan banyak lemak. Jaringan subkutan
mengandung saraf, pembuluh darahdan limfe, kandungan rambut dan di lapisan atas
jaringan subkutan terdapat kelenjar keringan. Fungsi dari jaringan
subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadaptrauma dan tempat penumpukan
energi.
c. Fungsi Kulit
Kulit
mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan tubuh denganlingkungan.
Fungsi kulit adalah sebagai berikut :
1.
Fungsi proteksi. Melindungi
bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik maupunmekanik, misalnya tekanan,
gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zatkimia
iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau
dingin,gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.
2.
Fungsi Absorpsi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi
oleh tebal, tipisnya kulit,hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis
vehikulum zat yang menempel dikulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel,
saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.
3.
Fungsi Ekskresi.
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
atau sisa metabolisme dalam tubuh. Produk kelenjar lemak dan keringat
di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 – 6,5.
4.
Fungsi Pengindra (Sensori). Kulit mengandung
ujung-ujung saraf sensorik di dermisdan subkutis. Saraf-saraf sensorik tersebut
lebih banyak jumlahnya di daerah erotik.
5.
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh. Kulit melakukan
peran ini dengan mengeluarkankeringat dan otot dinding pembuluh darah kulit.
6.
Fungsi pembentukan Pigmen. Sel pembentuk pigmen
kulit (melanosit) terletak dilapisan basal epidermis. Jumlah melanosit serta
jumlah dan besarnya melanin yangterbentuk menetukan warna kulit.
7.
Fungsi Keratinasi. Proses keratinasi sel dari
sel basal sampai sel tanduk berlangsungselama 14 – 21 hari. Proses ini dilakukan
agar kulit dapat melaksanakan tugasnyadengan baik. Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu, sehinggakulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar
dan kering
8.
Fungsi Produksi Vitamin D. Kulit juga dapat
membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar
matahari.
9.
Fungsi Ekspresi Emosi.
Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu
berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yangterdapat dalam jiwa manusia.
d. Saraf pada Jaringan Kulit
Jika
kulit diberi rangsangan listrik maka elemen-elemen kontraktil akan memendek
ataukulit akan berinteraksi. Rangsangan ini
berasal dari pusat kesadaran (otak) dandisalurkan melalui serabut saraf
pengerak menuju serabut-serabut kulit. Seperti diketahuikulit berkontraksi menurut rangsangan yang datang, bila tidak ada
rangsangan unit pengerak dalam keadaan istirahat (relax) dan otot dalam
keadaan lemas (flaccid).Pengiriman
rangsangan dari saraf ke serabut kulit dilakukan melalui sambungan
yangdinamakan junction neuromuscular. Pada akhir ujung saraf ini masih terletak
diluar selaput tipis pembungkus serabut kulit. Dibagian akhir ini
ditemukan butiran-butiranhalus yang
disebut kuhme atau gelembung-gelembung asetilkolin. Asetilkolinmerupakan hormon yang dikeluarkan oleh bagian
saraf akhir dengan tujuan untuk merangsang
serabut kulit. Karena rangsangan ini membuat permeabilitas sel-sel kulit berubah sehingga ia dapat meneruskan
rangsangan tadi keseluruh bagain kulit.Akibatnya kulit berkontraksi.
e. Penyakit Kulit
1.
Eksema Infantil Masa
Kanak-Kanak Eksema merupakan istilah yang menguraikan setiap
dematosis inflamatoar yang khas dengan
adanya eritema, papula, vesikula, cairan, krusta dan skuama pada berbagaifase
resolusi. Keadaan ini melibatkan epidermis dan lapisan vaskuler kulit.Inflamasi
disebabkan oleh beberapa iritan dalam tubuh yang menimbulkan erupsi. Ini berasal dari kapiler. Kasus yang ringan
hanya terdapat eritema dan skuama tetepiseringkali terdapat vesikula dan
keadaan basah (weeping wells).Tampaknya
terdapat faktor herediter yang kuat dan kondisi ini kambuh sepanjanghidup.
Keadaan ini juga diduga merupakan penyakit alergi. (Suatu alergi
didefinisikansebagai perubahan reaksi jaringan pada individu tertentu pada
paparan terhadap bahan yang dalam jumlah yang sama, tidak menimbulkan apa-apa
pada yang lain)
2.
Akne merupakan penyakit dari folikel sebasea
yaitu folikel yang mempunyai glandulasebasea yang banyak dan tidak mempunyai
bulu. Arpertura dari glandula sebaseaterblokir oleh sumbat tanduk (blackheads)
dan terdapat retensi dari sebum yangdiubah oleh organisme yang menimbulkan
inflamasi pada jaringan sekitarnya.Keadaan ini menimbulkan pembentukan pustul
dan abses yang menyebabkan parut.Kondisi ini mempengaruhi remaja muda sehingga
menyebabkan perasaan malu dantidak senang.
3.
Kelainan KongenitalBayi lahir dengan kelainan struktural. Beberapa dapat
nyata sejak lahir yang laintimbul segera setelah lahir. Baik lapisan
epidermal dan dermal dapat terkena.Kelainannya lapisan epidermal termasuk
papilomata, lesi makuler berpigmen dan inidapat berkaitan dengan moles atau
naevi berambut yang berpigmen secara luas. Padadermis dapat ditemukan fibromata, neuromata dan lipomata. Walaupun
demikian,nevi vaskuler lebih sering ditemukan dan ini termasuk:
a)
Spider naevus. Ini
merupakan dilatasi dari arteriole kecil dan percabangankapilernya. Seringkali hilang secara spontan dengan
diatermi atau fenol ; fenoldiberikan dengan alat yang runcing.
b)
Noda Port-wine. Ini
merupakan makula berwarna merah tua atau ungu. Merupakandilatasi difus dari
semua kapiler normal pada jaringan yang terkena. Dapat jugamelibatkan
organ dibawahnya, seperti mata dan otak. Tidak ada pengobatan untuk hal
ini, tapi dapat digunakan penutupan secara kosmetik.
c)
Hemangioma strawberi. Lesi
ini sering ditemukan saat lahir. Tampak sebagai nodul seperti karet,
merah dengan permukaan yang kasar. Melibatkan unsur kapiler maupun vena.
Hemangioma strawberi biasanya hilang sendiri, meninggalkan kulit yang kendor
dan jarang sekali diperlukan terapi.
f. Pelengkap kulit
Ø Rambut
Sel epidermis yang berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis.
Sel epidermis yang berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis.
Ø Kuku
sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah, tertanam dalam palung kulit menurut garis lekukan pada kulit.
sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah, tertanam dalam palung kulit menurut garis lekukan pada kulit.
Ø Kelenjar
kulit
merupakan lobulus-lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus yang merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat).
merupakan lobulus-lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus yang merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat).